Dinamika Dan Heterogenitas Inflasi Regional Di Indonesia

Paper ini bertujuan utama untuk melakukan analisis terhadap inflasi dari perspektif data daerah, yang mencakup dekomposisi sumber heterogenitas inflasi, investigasi faktor determinan inflasi dan estimasi terhadap (kemungkinan) konvergensi inflasi antar daerah. Hasil dekomposisi dengan menggunakan metode Factor Analysis mengindikasikan sama pentingnya peranan faktor nasional (common factors) dan daerah/lokal dalam menjelaskan variabilitas inflasi domestik. Common Factor terutama di wilayah Jawa, sementara Local Factor umumnya berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan daerah “khusus†lainnya. Hasil estimasi terhadap determinan inflasi daerah dengan menggunakan metode Panel Data Dinamik (Generalized Method of Moments) diperoleh hasil yang signifikan secara statistik bahwa faktor ekspektasi adaptif (yang lebih dominan dibandingkan dengan antisipatif), nilai tukar, output gap, harga minyak internasional dalam mempengaruhi pembentukan inflasi daerah. Temuan khusus dibandingkan dengan studi sebelumnya adalah signifikannya peranan variabel upah dalam mempengaruhi inflasi. Selanjutnya, dari hasil estimasi dengan menggunakan Panel Data Fixed Effects juga diperoleh, half-life konvergensi harga relatif daerah dengan rata-rata nasionalnya memerlukan waktu +/- 29 bulan, khususnya yang terjadi di 16 provinsi (53%) dari total 30 provinsi. Implikasi kebijakan dari temuan hasil studi ini mengindikasikan pentingnya faktor daerah sebagai sumber penyebab inflasi selain faktor nasionalnya. Untuk itu, kebijakan “memerangi†inflasi perlu semakin diperkuat dengan koordinasi yang semakin sinergik antar institusi (Pemerintah dan Bank Indonesia) baik di pusat maupun di daerah. Dalam hal ini keberadaan Tim Pengendalian Inflasi (TPI/TPID) maupun forum sejenis lainnya di level daerah akan semakin relevan untuk terus ditingkatkan efektivitas pelaksanaannya dan diperluas jangkauannya di seluruh tanah air.