Disruptive Corporate Culture pada IKEA

Budaya merupakan sebuah hal penting yang harus ada dalam sebuah perusahaan, dimana budaya pada sebuah perusahaan berisi bermacam nilai dan norma yang diterapkan dalam perusahaan tersebut dan dipercayai oleh seluruh isi dari perusahaan itu sendiri. Dengan adanya budaya dalam sebuah perusahaan akan menjadi jembatan bagi banyaknya individu yang ada dalam perusahaan tersebut sehingga masing- masing individu akan mengubah cara pemikiran mereka sesuai dengan budaya yang perusahaan tersebut telah tetapkan. Budaya dalam sebuah perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan itu sendiri untuk berinovasi dan beradaptasi dalam menanggapi masalah dan tantangan di masa depan yang tidak terduga. Budaya juga dapat menentukan keterbukaan terhadap perbedaan pendapat dan debat yang dapat mengurangi resiko perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki budaya yang kuat dapat memudahkan koordinasi aktivitas yang ada dalam suatu perusahaan. Disrupsi merupakan sebuah era terjadinya perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, yang ada ke cara-cara baru. Hal ini juga termasuk perubahan dalam budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan hal yang penting untuk diterapkan karena menjadi acuan dalam melakukan aktivitas perusahaan. Era globalisasi membuat budaya ikut terdisrupsi. Disrupsi budaya merupakan kondisi ketidakpastian kultur karena nilai-nilai yang begitu beragam dan saling bertumpang tindih. Ini menjadi ancaman sekaligus peluang, tergantung pada kemampuan organisasi dalam berinovasi di tengah perubahan. Dalam esai ini, akan dibahas mengenai enam komponen budaya perusahaan yang mengalami disrupsi menurut Harvard Business Review.