Kuala Lumpur City Gallery Sebagai Destinasi Favorit Di Malaysia

Foreign Case Study merupakan kegiatan akademik khusus untuk program S1 yang dikemas di luar kelas sambil melakukan suatu observasi di lapangan dengan berorientasi luar negeri. Kegiatan ini dilakukan dilaksanakan minimal di semester 4 atau pada saat melakukan magang di luar negeri. Dengan melakukukan kegiatan ini mahasiswa memperoleh pengalaman secara langsung tentang pengelolaan pariwisata negara lain sehingga dapat membuat suatu analisis sederhana tentang perkembangan pariwisata di negara lain dibandingkan dengan perkembangan dalam negeri. Penulis melakukan kegiatan FCS ini selama seminggu yaitu 22 Januari-28 Januari 2018 yang dilakukan di tiga negara yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand [1]. Malaysia merupakan sebuah negara federasi yang terdiri dari tiga belas bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.824 km persegi. Sebagai negara kerajaan, negara Malaysia memiliki negara bagian, yaitu Sabah, Serawak, Johor, Kedah, Kelantan, Pahang, Perak, Perlis, Selangor, Trenggano, negeri Sembilan, dan Malaka. Ibu Kotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat persekutuan. Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke 43 dan negara dengan luas daratan terluas ke 66 di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 27 juta. Penduduk Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputera atau suku asli (aborigin) di Sabah dan Serawak sejumlah 11% keseluruhan penduduk. Sebaran penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di Malaysia Timur.