Bunga Rampai Fenomena Sosial Politik Dimasa Pandemi (Strategi Indonesia Dalam Menangani Ketahanan Pangan Nasional Studi Kasus: Refleksi Covid 19)

Kemunculan Covid-19 atau virus Corona memiliki fakta telah menyebar di 118 negara dan menginfeksi puluhan juta manusia dan per Oktober 2020 sudah menyebabkan kematian sekitar 1 juta jiwa. WHO pun sudah menyatakan Covid-19 adalah bagian dari pandemi global. Dikatakan pandemi karena tingkat keparahan penyakit, jumlah korban atau infeksi yang terletak pada penyebaran geografisnya yang mengacu penyebarannya pada negara atau benua. Jika, pandemi ini masih terjadi dan berkembang, pastinya akan mengganggu seluruh lini publik, perekonomian negara, dan pangan yang terjangkit pandemi, khususnya Indonesia. Semenjak pandemi, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan negatif, sektor publik juga mengalami penurunan, ditambah ketersedian pangan di Indonesia tidak stabil, dikarenakan tidak adanya pasokan pangan untuk memenuhi 267 juta penduduk Indonesia. Mengingat Indonesia adalah penghasil bahan pangan, sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, terutama beras. Kejadian ini yang menjadi fokus, jika dikemudian hari mengalami bencana yang tidak terduga dan persiapan dalam menghadapi masa krisis apa pun bentuknya, maka Indonesia harus menghadapi tantangan menuju ketahanan pangan. Pada artikel ini disarankan perlu dilakukan penyesuaian arah kebijakan pembangunan ketahanan pangan, khususnya dalam menetapkan tujuan, memilih cara mencapai tujuan dan menentukan sasaran ketahanan pangan nasional Indonesia.