Menginfakan Harta Secara Moderat Perspektif Al-Qur'an Surat Al-Furqan Ayat 67

Penelitian ini dilatar belakangi oleh cara mayoritas masyarakat membelanjakan harta dengan tidak secara moderat. Sebagian bersikap berlebih-lebihan dalam menginfakkan harta, sebagian yang lainnya bersikap pelit—enggan mengeluarkan harta—terhadap dirinya sendiri, keluarga terlebih lagi terhadap masyarakat luas. Padahal, sudah jelas banyak sekali arahan atau petunjuk di dalam al-Qur’an mengenai perkonsumsian harta ataupun bidang ekonomi lainnya. Guna merespons hal tersebut, maka penulis akan mengkaji salah satu ayat al-Qur’an yang relevan dengan problematika tersebut, yaitu surat al-Furqan ayat 67 yang menjelaskan bagaiman cara menginfakkan harta secara baik dan benar. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode penafsiran maudhu’i (tematik). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa hamba-hamba Allah haruslah bersikap adil dalam menginfakkan harta, yakni tidak berlebihan dalam membelanjakannya (mubadzir) dan tidak pula bersikap kikir terhadapnya. Tidak boros dan tidak pula kikir. Sikap boros memberikan banyak dampak buruk bagi pelakunya dalam segi keseimbangan ekonomi, meskipun ada beberapa batasan dalam hal boros itu sendiri. Bersikpa kikir pun demikian merugikan karena berganjarkan adzab yang pedih di neraka.