Aspek Modal Koperasi

Modal koperasi adalah kelebihan jumlah hara terhadap jumlah uang dari koperasi, atau dengan kata lain selisih positif antara harta dan utang. Modal koperasi terdiri dan dipupuk dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumbersumber lain. Pada hakikatnya modal merupakan nominal yang harus selalu ada untuk menopang kegiatan usaha perusahaan atau badan usaha. Begitu juga dengan koperasi, dalam menjalankan usahanya koperasi memerlukan modal baik modal sendiri maupun modal pinjaman. Modal sangat menentukan berjalan tidaknya usaha atau kegiatan koperasi. SKIM Kredit adalah jenis pembiayaan bank yang disalurkan khusus untuk sektor UMKM. Sederhanya, skim kredit adalah pembiayaan bank untuk debitur usaha mikro, kecil dan menengah yang telah memenuhi kriteria UMKM sebagaimana yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Badan hukum koperasi dibentuk oleh para anggotanya dengan tujuan untuk menyejahterakan para anggotanya, koperasi dibentuk berdasarkan asas kekeluargaan dan keadilan. Keputusan tertinggi ada pada rapat anggota tahunan, akan tetapi jika terjadi hal-hal yang sangat mendesak maka pengelola koperasi dapat melaksanakan rapat anggota luar biasa untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam aturan dan ketentuan perpajakan telah disebutkan bahwa Jasa Boga atau Katering termasuk ke dalam jenis jasa lain yang tidak dikenakan PPN. Akan tetapi, jasa boga dan catering yang termasuk jenis jasa lain akan dikenai beban pajak PPH Pasal 23. Maka dari itu, pihak bendahara wajib melakukan pemotongan pajak dan menyetorkan pajak PPh Pasal 23. Dimana ketentuan tarifnya yaitu tarif pajak 2% dari Jumlah Jasa Boga atau Jasa Katering dengan ketentuan rekanan yang memiliki NPWP. Namun, jika rekanan bersangkutan tidak memiliki NPWP, maka tarifnya 4 %.