Kebijakan Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Potensi Keunggulan Kopi

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan terhadap keyperson terdiri dari unsur pemerintah desa dan petani kopi dengan menggunakan instrument penelitian deskriptif kualitatif. Teori kebijakan publik, konsep pemberdayaan masyarakat, dan konsep pendapatan masyarakat sebagai alat analisis pemecahan masalah. Dengan hasil penelitian yang menjelaskan bahwa potensi keunggulan kopi di Desa Simojayan sangat besar tetapi tidak dikelola maksimal dan minim perhatian dari pemerintah desa sehingga banyak sekali petani kopi disini yang memilih langsung menjual kepada perusahaan dengan harga yang ditentukan oleh perusahan ketimbang dikelola sendiri untuk dijual, serta peran pemerintah desa yang terlalu sibuk mengurusi pemberdayaan lain yang tidak tepat sasaran sampai lupa dengan pemberdayaan potensi keunggulan kopi. Faktor penghambat dihadapi yaitu kurangngnya dukungan dan advokasi intens pemerintah Desa Simojayann serta faktor pendukung yang harus dilakukan yaitu pemerintah Desa Simojayan dengan kelompok kepentingan lain segera menetapkan peraturan desa perlindungan harga dan tata niaga kopi dan peraturan penguatan brandding kopi Desa Simojayan supaya memberikan dampak nyata bagi petani kopi dan menyelesaikan ketimpang di desa sendiri. Kata Kunci: Kebijakan, Pemberdayaan Kopi, Pendapatan, ABSTRACT This research was conducted on keypersons consisting of elements the village government and coffee farmers using qualitative descriptive research instruments. Public policy theory, the concept of community empowerment, and the concept of community income as a problem solving analysis tools. With the results of research that explains the potential advantages of coffee in Simojayan Village are very large but not managed optimally and lack of attention from the village government so many coffee farmers here choose to directly sell companies at prices determined the company rather than being managed by themselves for sale As well the role of village government which is too busy dealing with other empowerments that are not on target to forget about the empowerment of potential coffee excellence. The inhibiting factors faced are the lack the support and intense advocacy and supporting factors that must be done namely with other interest groups immediately enacting village regulations on price protection and coffee trade and regulations for strengthening coffee brandding in order to have a real impact on coffee farmers and solve inequality in their own villages. Keywords: Policy, Coffee Empowerment, Income