Etika dan Prilaku Pendidik di Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan dianggap sebagai tempat paling sakral dalam upaya meningkatkan kualitas manusia. Sekolah mulai dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi dijadikan sebagai sarana utama peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia yang ada di suatu negara. Pendidikan dilaksanakan dengan harapan dapat tercipta peserta didik yang memiliki keseimbangan antara kompetensi baik pada kognitif, afektif maupun psikomotorik. Namun jika kita melihat sekilas pelaksanaan pendidikan di Indonesia rasanya institusi pendidikan kita hanya terfokus pada aspek kognitif siswa. Pendidikan kita cenderung menjadikan pemahaman dan pengetahuan sebagai fokus pendidikan dimana kapasitas intelektual menjadi tolak ukurnya. Peningkatan kapasitas emosional dan prilaku peserta didik sebagai output pelaksanaan pembelajaran tidak mendapatkan ruang yang sama seperti pada aspek kognitif.