gslc 1 matthew arisia 2301918464

Selama pandemi Covid-19, bisnis harus menghadapi persaingan yang ketat dan pertumbuhan yang lambat. Pandemi telah mempengaruhi semua industri di Indonesia, termasuk logistik industri, khususnya organisasi pelabuhan. Gangguan di industri logistik telah mengakibatkan pengurangan kargo beban trailer dan kontainer. Hal ini dapat terjadi karena pembatasan transportasi karena perusahaan harus memaksakan jaminan kesehatan yang lebih besar. Akibatnya, itu terganggu rantai pasokan dan menyebabkan penurunan volume kontainer di beberapa wilayah. Seperti contohnya, Cikarang Dry Port merupakan perusahaan pengelola pelabuhan darat yang mulai beroperasi pada tahun 2010 dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Pabean Terpadu dengan IDJBK kode. Kinerja atau perfoma dari perusahaan tersebut selama tahun 2019 disebabkan oleh kegiatan terminal pelabuhan darat, terdaftar volume 82.161 TEUs, turun sebesar 14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan karena melemahnya impor ekspor domestik akibat tekanan perdagangan global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina selama 2019. Komposisi volume ini masih utama didominasi oleh 85% barang asing dari 15%. Dan masuk 2020, karena pandemi, perusahaan Cikarang Dry Port menurun dari 63.112 TEU di tahun 2019 menjadi 44.847 TEU di tahun 2020, langsung berdampak pada pengurangan pendapatan. Dry Port Firm harus bisa meningkatkan kelincahan mereka dalam organisasi mereka untuk beradaptasi dan bertahan selama masa pandemi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi organisasi untuk meningkatkan kelincahan organisasi, seperti persaingan produk, kemajuan teknologi, dan keunggulan kompetitif. Kemajuan teknologi memaksa organisasi untuk mengadopsi praktik kelincahan perusahaan untuk meningkatkan efektivitas perusahaan. Kelincahan ada dalam organisasi melalui manusia, inovasi, dan teknologi.