Balance of Payment Problem, Import Compression Policy, and Export-Import Feedbacks: What Indonesia Can Learn From Developing Countries Data

Defisit transaksi berjalan merupakan fenomena umum yang dialami oleh Indonesia. Kendati defisit ini bisa ditutupi oleh besamya arus modal masuk, namun keberadaan defisit ini tetap harus diwaspadai mengingat potensinya yang besar untuk membahayakan perekonomian dalam negeri. Pengalaman negaranegara pengutang besar dari Amerika Latin pada awal tahun l9S0-an maupun Meksikopada akhir tahun 1994 telah membuktikan besamya bahaya ini. Mencegah timbulnya masalah neraca pembayaran tentu saja lebih baik daripada menunggu sampai bahaya ini terjadi. Akan tetapi, jika pada akiiirnya masalah ini muncul, apa yang harus atau apa yang tidak boleh dilakukan oleh Indonesia dalam usahanya mengatasi masalah ini? Pengalaman dari krisis liutang tahun l980-an menunjukkan bahwa ketika suatu negara secara tiba-tiba menghadapi masalah ketidakseimbangan antara devisa yang masuk dan keluar, kebanyakan negara segera melakukan pengereman terhadap laju impor mereka. Kebijakan semacam ini dikenai sebagai kebijakan penekanan impor. Banyak negara memilih kebijakan ini karena kebijakan inilah yang paling mudah untuk dilakukan. Hasil dari studi ini menunjukkan bahiva kebijakan penekanan impor bukanlah suatu kebijakan yang tepat untuk digunakan dalam menghadapi masalah neraca pembayaran. Hal ini dikarenakan adanya umpaii timbal-balik antara impor dengan ekspor, dan bukti-bukti menunjukkan bahwa besar ump.vi timbal-balik ini ceiiderung meningkat akhir-akhir ini.